Pemerintah = Teroris

Jika berbicara tentang teroris di Indonesia maka tidak akan jauh dari kata bom. Yup, sudah berapa banyak bom yang meledak diberbagai tempat di negeri ini. Sudah berapa banyak korban yang berjatuhan dikarenakan aksi para teroris yang berlandaskan pada ajaran agama yang telah disalah artikan.

Hari demi hari berlalu menjadi minggu, minggu menjadi bulan dan bulan menjadi tahun. Para teroris banyak yang telah ditangap oleh pahlawan baru bangsa Indonesia, Densus 88. Aksi mereka sungguh sangat heroik saat menggagalkan rencana pengeboman yang telah disusun oleh musuh abadi mereka, teroris. Seluruh televisi menyiarkan secara langsung detik-detik penangkapan buronan teroris. Masyarakat pun bersuka cita atas keberhasilan tersebut walau banyak juga pihak yang skeptis atas keberhasilan Densus 88.

Ditengah pro dan kontra atas keberhasilan menangkap dan membunuh para buronan teroris, aksi Densus 88 wajib diapresiasi. Aksi pengeboman pun hampir tidak terjadi lagi, entah karena para teroris gentar terhadap aksi Densus 88 yang tidak segan-segan membunuh mereka atau saat ini sedang bersembunyi untuk menyusun rencana pengeboman selanjutnya.

Saat ini aksi pengeboman yang lain terjadi di berbagai belahan Indonesia. Korbannya tidak sebanyak pengeboman yang dilakukan teroris tapi cukup membuat warga menjadi was-was. Bom baru tersebut bukanlah TNT atau bahan kimia lainnya melainkan gas, lebih lengkapnya tabung gas. Dan pelakunya tidak tanggung-tanggung yaitu pemerintah republik Indonesia.

Mungkin telalu berlebihan menghakimi pemerintah atas ledakan-ledakan tersebut karena faktor kesalahan manusia juga menjadi faktor yang menyebabkan tingginya tingkat ledakan tabung gas di Indonesia. Masih banyak warga yang belum paham mengenai cara pemasangan tabung gas karena sudah terlalu biasa mengkonsumsi minyak tanah dan kayu bakar. Namun jika pemerintah lebih perhatian terhadap proses konversi minyak tanah ke gas seharusnya ledakan tabung gas bisa diminimalkan.

Mau tidak mau, suka tidak suka pemerintah merupakan pihak yang paling bertanggungjawab atas teror tabung gas. Pemerintah tidak seharusnya mengkambinghitamkan pihak lain karena mereka adalah pembantu-pembantu rakyat yang harus melayani tuan mereka sebaik-baiknya. Jika pemerintah tetap berpangkutangan apa bedanya mereka dengan para teroris yang terus melancarkan aksi teror dan apa bedanya tabung gas yang merupakan salah satu produk pemerintah dengan bom-bom rakitan para teroris jika rakyat sama-sama menjadi korbannya.

Tentunya kita tetap berharap pemerintah tidak hanya meributkan urusan yang remeh temeh tetapi memperhatikan masalah-masalah yang menyangkut nyawa dari seluruh rakyat Indonesia. Kita tidak ingin rakyat Indonesia mati konyol dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah, satu nyawa rakyat Indonesia tidak dapat diganti dengan apapun yang ada didunia ini. Jadi jika pemerintah masih tetap diam dan saling melempar tanggung jawab apa bedanya mereka dengan para teroris yang membunuh rakyat yang tidak berdosa satu demi satu.

3 comments:

Ervyn mengatakan...

Setuju, Bukan berarti Subsidi lalu se enak jidatnya membuat safety dari tabung-tabung gas tersebut, banyak warga/masyarakat yang takut menggunakan tabung LPG 3 KG sekarang ini, konfersi ini dinyatakan GAGAL, sungguh.

de4thman mengatakan...

gimana kalo diusulin biar Densus 88 yang make tabung gas buat amunisi

Ervyn mengatakan...

Setuju... Wkwkwkwk....

Posting Komentar

 

Sahabat

Mari Bergabung

Sumbangkan pemikiran kalain, bergabung menjadi kontributor Pemuda Indonesia. Jika anda berminat, silahkan baca cara bergabung dengan kami disini. Terimakasih.

Login

Klik Disini untuk Login ke Blogspot

Indonesiaku Indonesiamu

Indonesiaku Indonesiamu
Bangga menjadi anak Indonesia
© Pemuda Indonesia Template Copyright by Pemuda Indonesia | PEMUDA INDONESIA | There's will be no Pain