Berlarian dia di tepi jalan
Berlarian dia diantara mobil-mobil mewah
Berlarian dia di bawah terik sang mentari
Berlarian dia di kepungan debu dan asap hitam
Dalam hatinya tak tahu siapa dia
Dalam hatinya tak terfikir akan jadi apa dia kelak
Dalam hatinya hanya tahu bagaimana agar telapak tangannya terisi uang
Dalam hatinya hanya tahu bagaimana agar orang lain berbelas kasih padanya
Harusnya dia sedang berlarian riang di halaman dengan sebayanya
Harusnya dia sedang berlarian agar tidak terlambat ikut pendidikan agama
Harusnya dia sedang berlarian mengejar bangku kelas paling depan
Harusnya dia sedang berlarian mengejar mimpi untuk kelak dia dewasa
Tapi kenapa dia harus mengalaminya
Tapi kenapa dia harus menjalaninya
Tapi kenapa dia harus mengubah wajah polosnya menjadi wajah memelas
Tapi kenapa dia harus mengacungkan telapak tangannya kepada tiap orang
Kenapa kenapa kenapa ... ???
Sungguh berhati apa mereka yang tega menjadikan mereka tameng untuk mengetuk belas kasih orang lain
Terkutuklah mereka yang tega merusak masa kecilnya dengan permainan "tangan di bawah" itu
Laknatlah mereka yang tega menanami ladang hatinya dengan mental peminta-minta
Busuklah mereka yang tega menghancurkan masa depannya dengan pekerjaan malas itu
Siapakah yang harus bertanggung jawab dengan semua ini?
Siapa?
Siapa?
Siapa?
gambar : 2.bp.blogspot.com
Sayatan di Balik Kepolosan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 comments:
tes
^
=="
ahhhh......!
setelah baca ini 3 kali, aku baru mudeng isinya =P
iya kasian ya anak2 dijadiin pengemis T_T
saya baru baca 2 kali
yang pertama cuma tes comment aja
hahahahaha
^
^
^
^
^
^
ALIBI
bener bang
yang pertama malah ga baca sama sekali
wkwkwkwkwk
Posting Komentar