Selamat Hari Kartini

Selamat hari Kartini, Pemudi.


Hari ini kelahiran Kartini diperingati sebagai hari besar, hari nasional, dan hari ini emansipasi diperingati. Emansipasi, saat ini diartikan lebih dari apa yang saya tangkap dari Emansipasi Kartini, menurut saya pribadi, Emansipasi Kartini tidak lebih hanya untuk menyamakan derajat wanita dengan laki-laki, bukan seperti saat ini yang sudah melebihi batas kodrat wanita, Kartini hanya ingin dirinya dianggap sama layaknya manusia, karena pada masanya, kaum hawa hanya menjadi budak dan tidak lebih dari sekedar pelengkap kehidupan, Kartini memperjuangkan hak-haknya sebagai manusia, ingin dianggap ada, dan tidak direndahkan.
Saat ini emansipasi sudah berubah arti, emansipasi untuk wanita saat ini, era ini, adalah kebebasan tanpa batas, bebas sebebas-bebasnya, melanggar aturan adat, budaya dan bahkan terkadang norma-norma. Tidak perlu saya berikan contoh, sebagai kaum muda kita mampu melihat dimana kesalahan dan kebenaran adanya, jika kita mampu berpikir.

Jika saat ini beliau, Kartini, masih hidup, beliau hanya akan menarik sedikit nafas lega dan sisanya adalah keluhan-keluhan, beliau akan kecewa dengan beberapa wanita yang melampaui batasan emansipasi yang diperjuangkannya. Kartini, seorang pemudi bangsa ini, wajahnya yang ayu tampak tak hanya dari paras luar, didalam dirinya tersimpan lebih keayuannya, wanita saat ini, paras luar begitu mempesona tetapi apa yang tak terlihat begitu mengejutkan jika tiba-tiba tampak.

Kartini.
Ini kaummu
Pemudi Indonesia kesayanganmu.
Ibu pertiwimu.


Kartini.
Jelaskan pada kaummu era ini
Tentang emansipasimu.
Mereka salah mengerti.

Indonesia kehilangan Kartini-kartini penerus Kartini-nya.

4 comments:

insomnia infected mengatakan...

setuju om yang masalah emansipasi, emansipasi bukan menuntut semuanya harus setara dalam segala hal. duh wanita zaman sekarang teriak2 emansipasi, disuruh suaminya dorong mobil lagi mogok..eh marah2 sambil berkata : " aku kan wanita".

tapi ane lebih senang membahas masalah kartini dari kabar burung yang samar2 terdengar aja, katanya kartini itu gak ada (cuma fiksi), hanya rekayasa belanda saat melaksanakan politis etis (trias politica/politik balas budi atau apalah itu namanya) yang dicetuskan oleh si multatuli alias douwes dekker. biar dunia menganggap walaupun belanda menjajah tapi tetap peduli sama masalah pendidikan di Indonesia. jadi.. surat2 yang (katanya) ditulis kartini adalah rekayasa pihak belanda dijadikan buku terus disebar utk mendukung politik etis.

yang buat lebih lucu lagi, kartini koar2 ngomong emansipasi, menolak segala bentuk ketidakadilan akibat sistem patriarki thdp cewe2 jawa, ternyata oh ternyata... dia mau aja di poligami sama pak bupati saat si kartini yang malang ini masih berusia belasan tahun (aku lupa dia jadi istri yang kedua atau keempat) sungguh kontradiksi antara bacotan dengan perbuatan

Lightlide mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Lightlide mengatakan...

diambil positipnya aja, kan peran Kartini dalam pendidikan perempuan itu banyak. Lagian kalo itu rekayasa Belanda, kenapa ceritanya gak perempuan Belanda aja? silsilah Kartini dan poto Kartini sama keluarganya juga ada. Kesalahan2 dan kontradiksi pada omongan dan perbuatan itu banyak terjadi pada tokoh2 yang berpengaruh di dunia, tidak hanya pada Kartini saja, dan mereka tetap dihormati walaupun banyak ditemukan kontradiksi semacam itu

Ervyn mengatakan...

Sayangnya(Mungkin) Karena itulah Kartini koar2 emansipasi Bro, Justru karena dia merasakan pahitnya tertindas dijadikan istri kedua atau ke empat itulah dia menjadi seorang pemberontak adat, meski bukan untuk semua wanita mungkin untuk dirinya sendiri.

Masalah Politik Etis, mungkin aja nih, mungkin emang gt, tp setahuku negara manapun yg dijajah sama belanda emang g diperhatikan pendidikannya, krna tau bakalan ada pemberontakan2 kalau yg dijajah jd pinter, beda sama yg dijajah inggris, tau sendirilah siapa. Meski ada juga sekolah2 tapi apa yg duajarkan disana standard atau bahkan minimal. Entah, masalahnya kita hidup dijaman ini, dijaman dimana kita hanya bisa baca, dengar dan bercerita tentang sejarah2 itu... hahaha... Lalu kenapa tidak kita buat sendiri sejarah2 kita saat ini untuk nanti... haha... MERDEKA!!

Posting Komentar

 

Sahabat

Mari Bergabung

Sumbangkan pemikiran kalain, bergabung menjadi kontributor Pemuda Indonesia. Jika anda berminat, silahkan baca cara bergabung dengan kami disini. Terimakasih.

Login

Klik Disini untuk Login ke Blogspot

Indonesiaku Indonesiamu

Indonesiaku Indonesiamu
Bangga menjadi anak Indonesia
© Pemuda Indonesia Template Copyright by Pemuda Indonesia | PEMUDA INDONESIA | There's will be no Pain