Media Massa Indonesia

Untuk yang satu ini saya pribadi sangat setuju dengan ORBA, kenapa? karena saya rasa di era ini, era Reformasi, media massa Indonesia sepertinya menganut paham liberalisme, bagaimana tidak? Apapun yang media lakukan sepertinya dibenarkan saja oleh semua kalangan, bebas tanpa batas.
Melangkah terlalu jauh, bahkan terkadang mendahului apa yang sebenarnya masyarakat belum atau bahkan tidak perlu mengetahui, seringnya media massa indonesia menjadikan sebuah keterbukaan menjadi tameng bagi mereka. Terkadang bahkan wartawan atau media menjadi penguasa negeri ini, semua percaya dengan media.

Adakah orang yang menggugat Media sampai saat ini? Berapa orang yang berani menggugat kesalahan-kesalahan Media? Hanya penguasa negeri ini yang mampu dan bisa menggugat Media, tapi bagaimanapun jika media mengada-adakan berita tentang keburukan pemimpinnya, sama saja, pemimpin ini mati ditengah jalan.

Sebagai contoh kecil saja kebobrokan dan kesalahan Media, kita ambil kasus pencurian, media mempublikasikannya terlalu gamblang, tidak memilah apa yang harus dipublikasikan apa yang tidak, tapi media mempublikasikan semua, sampai modus yang digunakan, ini mempengaruhi masyarakat yang notabene masih banyak kalangan kekurangan, modus yang dipublikasikan secara mendetil akan ditiru oleh pencuri lain, saat saya tulis artikel ini, saya melihat televisi yang mempublikasikan bagaimana cara seseorang menyuntik Gas dari tabung yang terisi penuh kedalam tabung yang kosong, apa ini etis? Tidak, mereka terlalu mendetil sampai dilakukan menampilkan adegan praktek dari teori seseorang yang menyalahi aturan itu, orang yang tidak tau dan berpikiran dangkal akan meniru cara yang diberikan oleh nara sumber ini karena dirasa menguntungkan. Disini letak kebobrokan media, mereka terlalu gamblang menginvestigasi sampai dengan mempublikasikan cara-cara membodohi orang yang menguntungkan pihak pembodoh.

Belum lagi dengan gosip-gosip tentang public figur, mereka juga manusia, bukan bahan jualan, dikejar-kejar karena berita atau isu, ini menjijikkan. Masyarakatnya juga, kenapa masih sangat menyukai pemublikasian aib orang lain, jika keadaan berbalik, apa yang akan dilakukan masyarakat dan media? Lari dari kenyataan lalu membuat polemik agar media tidak dipersalahkan, memuakkan. Sungguh apa yang media sajikan bukan lagi informasi sehat, tapi informasi yang berlebihan.

5 comments:

cupZ mengatakan...

hihi,, saya juga nulis topik yang sama hari ini.
tentang media yang kebablasan,, media yang sudah tidak lagi bersahabat,, media yang terlalu lebar membuka-buka aib setelah adanya era keterbukaan,, reformasi.

saya tidak suka ketertutupan zaman orde baru,, tapi tidak juga suka keterbukaan media dengan alasan reformasi, transparansi,, kayanya terlalu berlebihan. termasuk saat rapat2 anggota dewan dipublikasi luas,, kayanya cuma ngasi kesempatan anggota dpr untuk sok tau dan sok bergaya di depan tv,,

terbuka itu penting,, bebas itu penting,, tapi tetap harus ada koridor yang dijunjung tinggi,, =)


http://kuncupkembang.blogspot.com/2010/05/bukankah-media-harusnya-netral.html

Venomic Fairy mengatakan...

Betul betul betul...
Jadi lebay mode On. Seenaknya sendiri kalo ngeliput n nayangin berita.
Kebanyakan masyarakat kena dampak buruknya karena media yang terlalu berlebihan dalam menginformasikan berita.

Kayak berita yang baru2 ini neh...
Yaelah... Pagi siang sore malam, pembodohan masyarakat.

Ervyn mengatakan...

@ cupZ : Hehe...

@ Imma : Heh... Kenapa FBku diremove?

Venomic Fairy mengatakan...

Tunggu episode selanjutnya... ^^

Ervyn mengatakan...

Wkwkwkwkwk.... Hahahaha.... Yasudahlah Imm...

Posting Komentar

 

Sahabat

Mari Bergabung

Sumbangkan pemikiran kalain, bergabung menjadi kontributor Pemuda Indonesia. Jika anda berminat, silahkan baca cara bergabung dengan kami disini. Terimakasih.

Login

Klik Disini untuk Login ke Blogspot

Indonesiaku Indonesiamu

Indonesiaku Indonesiamu
Bangga menjadi anak Indonesia
© Pemuda Indonesia Template Copyright by Pemuda Indonesia | PEMUDA INDONESIA | There's will be no Pain