Seberapa besar saat ini yang masih menggunakan bahasa pemersatu bangsa ini dengan baik dan benar, tentunya dengan ejaan yang baku. Memprihatinkan, bagaimana tidak? Saat warga asing berlomba-lomba mempelajari bahasa Indonesia, kita (Generasi saat ini khususnya) merusak tatanan bahasa yang sebenarnya sarat akan budaya, bukankah yang mereka pelajari sudah pasti bahasa Indonesia yang menganut dengan susunan dan ejaan baku KBBI? Lalu bagaimana kesan mereka yang memepelajari Bahasa Indonesia saat menerapkannya dalam percakapan dengan orang Indonesia yang saat ini menggunakan bahasa yang mereka sebut gaul. Menyedihkan memang, sungguh sangat ironis bangsa ini, bahasa yang diperjuangkan dirusak begitu saja oleh generasi muda yang merasa modern.
Sebagai contoh kata yang dirusak oleh generasi saat ini.
Baku | Tidak baku | Keterangan |
---|---|---|
Saya / Aku | Gue / Gw / W | Bahasa ini memang salahsatu dari bahasa daerah di Indonesia tapi bahasa ini tidak baku dalam bahasa Indonesia. |
Anda / Kamu / Kau | Elu / Lu / Lw / Dsb. | Masih seperti diatas, mengadopsi kata dari bahasa daerah Indonesia. |
Tidak | Nggak / Enggag / Ndak | Setiap daerah berbeda penggunaan kata tidak baku ini. |
Capai | Cape / Capek | - |
Tahu | Tau / Tao / Taw | Mengkin karena jika hanya satu kata "Tahu" saja tanpa ada kalimat lanjutan maknanya bisa menjadi dua, karena itulah mungkin sering digunakan kata "Tau" tapi tetap saja ini tidak baku. |
Lihat | Liat | Sesungguhnya makna dari kata "Liat" adalah lentur, orientasinya menuju pada tanah. |
Mau | Mo / Mw / Dsb. | - |
Belum lagi kata-kata yang disingkat dan penyusunan huruf besar-kecil dan penggunaan angka sebagai pengganti huruf, sungguh sangat memprihatinkan, saya sendiri sedikit pusing saat membaca tulisan-tulisan seperti itu, biasanya penulisan seperti itu digunakan mereka yang menganggap diri mereka Gaul. Bagi saya sendiri, penulisan seperti itu sangat menjijikkan.
0 comments:
Posting Komentar