Hati-Hati, Selamatkan Negeri dari PEMBODOHAN MUSIK

Semakin parah saja perkembangan musik di tanah air tercinta ini. Permusikan dalam negeri sekarang ini dipenuhi musik-musik dengan aliran itu-itu saja yang kebanyakan hanya mengejar popularitas dan isi kantong tanpa memikirkan kualitas musik itu sendiri, hanya menjiplak genre yang sedang banyak digandrungi remaja, selain itu kebanyakan memanfaatkan degradasi selera musik konsumen tanah air yang mayoritas remaja-remaja labil serta fenomena "alay". Menurut saya, hal ini saya sebut sebagai "PEMBODOHAN MUSIK". Kenapa? Karena di tengah degradasi selera musik ini, mereka para orang-orang yang "bermain" di dunia permusikan ini bukannya mencoba melakukan gebrakan yang membawa perubahan tetapi justru ikut terbawa arus musik yang sering disebut "alay" ini, ya itu tadi, hanya demi popularitas dan isi kantong.

Belum selesai kemuakan saya dengan musik-musik jaman sekarang, baru tadi saya menemukan satu lagi kebusukan musik kita. Setelah lama tidak mengikuti perkembangan musik tanah air, tadi saya lihat telebisi kebetulan pas ada tayangan salah satu acara musik di salah satu stasiun televisi swasta yang biasa tayang pagi-pagi itu. Disitu sedang menampilkan performance salah satu band tamu dengan vokalis cewek, dan dua gitaris berpotongan rambut poni gorden khas band ra mutu, kangen ban, Pertama saya kira ini adalah formasi baru utopia karena penampilannya bagai rocker. Tetapi setelah mulai bernyanyi dan beberapa lirik terucap dari mulut sang vokalis, saya jadi agak mengernyitkan dahi saya, Apa-apaan liriknya kok kayak gini? Selain tidak nyambung dan sok puitis, kata-katanya seperti menyiratkan ke-mesum-an! Langsung saya google lirik yang saya tangkep, muncullah nama Winner Band dengan judul Kesaktianmu... What? Kesaktianmu? Ini lagu tentang pendekar atau apa?

Begini kira-kira hasil search google

Lirik Lagu Winner Band – Kesaktianmu

Tatap matamu membunuh aku
Di saat malam itu
Peluk tubuhmu terangi aku
Di saat malam-malam gelap

Kesaktianmu membungkap mulutku
Menjadi lemah tak berdaya
Ingin ku ulangi dosa yang terindah
Yang pernah kita lakukan

Kau tikam aku dengan cintamu
Dan rasanya manis sekali
Rasanya manis sekali ih.. ih..

Kau berikan aku surga dunia
Dan rasa ingin ku ulangi
Rasa ingin ku ulangi ih..

Perhatikan kata-kata yang dibikin oleh pencipta tolol di atas, selain lirik norak seperti puisi gagal, lirik tersebut bisa menuntun kebobrokan moral bagi pendengarnya, "berpelukan di kegelapan", "dosa yang terindah", surga dunia" seolah-olah mempengaruhi pendengarnya (yang tentunya kebanyakan remaja yang dalam masa pencarian jatidiri) adalah sesuatu yang biasa. Sungguh ironis sekali! Di tengah kebobrokan moral generasi muda kita, bukannya bikin lagu yang memberi pengarahan biar jadi lebih baik, malahan bikin lagu mesum seperti ini!

Saya harap Pemuda Indonesia bisa selektif untuk memilih mana musik yang benar-benar berkualitas dan mana musik yang membodohi. Jangan cuma asal suka karena tema cintanya yang membuai-buai dengan lirik gagal seperti ini. Sudah saatnya permusikan Indonesia berubah, sudah terlalu lama diinjak-injak dan dibodohi oleh band-band tidak bermutu yang gila popularitas dan harta. Tendang jauh musik-musik pembodohan dari Indonesia, sudah saatnya Pemuda Indonesia berpikir cerdas dan maju dalam musik, bukan terus-terusan terbuai lagu cinta tolol yang sekarang sudah menjangkit.

Salam Pemuda Indonesia...

9 comments:

Unknown mengatakan...

salam kenal gan saya adhi, bner apa kata anda musisi indo skarang yg di incar bukan kemajuan dan totalitas dalam bermusik, tapi uang dan cari muka semua. saya pribadi lebih baik denger musik" underground yang perkembangannya lebih maju dari pada denger musik yg flat, slow, ga nyambung, dan ga bermanfaat sama sekali.

admin mengatakan...

Salam kenal juga gan adhi, kebetulan sama saya juga adi cuman beda h...hehehe...
Yup, saya sudah muak sekali dengan dunia permusikan domestik yang sudah dipenuhi sampah berotak duit semua...
thanks gan dah mampir

Unknown mengatakan...

ahaha...
ok sama - sama.

klo gitu saya ganti nama jadi Adhi2 deh, karena nama adi ternyata sudah ada yg punya, hehehe...

oya klo boleh saya tambahkan tentang masalah musik, untuk anak pelajar sma sepadan seperti saya ini. lagu" nasional aja udah hampir ga ada yg hafal 1 pun minimal cuman indonesia raya itu juga apal endet-endetan. hasil ini saya dapat dari tugas penelitian saya tentang nasionalisasi di antara pelajar(tugas PKN, hehe...)
nah, menurut agan gimana, Grepes ga tuh moral anak bangsa sekarang, kalo saya pribadi sih nyebutnya bukan grepes lagi udah termasuk BLANGSAK itu mah. :)

admin mengatakan...

Hehehe, gak perlu lah sampe ganti nama gan, kal diturutin bisa jadi adi1920284747489, namanya aja nama pasaran...xixixi
wah, kalau begitu sudah terlalu parah ya negeri ini, terlalu banyak dibuai dengan lagu-lagu norak, sampai lupa lagu kebangsaan kita

Ervyn mengatakan...

Nama saya tidak pasaran untungnya... :D

Masalah Nasionalisme, pelajar seumuran SMA saya percaya Nasionalismenya masih tinggi. Tidak percaya? Saat isu Malaysia, yang bergerak di dunia Maya itu hampir sebagian besar anak seumuran itu. Tapi, sayang sekali mereka salah bertindak, salah tempat dan salah otak. Haha... Nasionalisme mereka akan mengembang jika ada hal-hal semacam itu(lagi) dan akan mengempis seiring hilangnya Isu-isu semacam itu. Susah memang mencoba untuk mengembalikan Nasionalisme DLL itu dalam generasi kita saat ini, tapi bukan tidak mungkin, jadi awali saja dari diri sendiri, kita hapuskan Playlist lagu-lagu semacam diatas dan menggantinya dengan lagu-lagu nasional.

Atau, untuk saudara Adi(Admin) yang terhormat, sebagai seorang musisi mungkin bisa mengaransemen ulang lagu-lagu nasional agar lebih bisa diterima, dengan tetap menjaga formalitasnya tentunya. Saya kan cuma pengamat dan penikmat saja... Hahahaha....

anggit mengatakan...

Betul, itu kau tikam aku dengan anumu.. Hihi dasar band porno

Muhammad Zaki Al Aziz mengatakan...

Perlu diruntun kembali permasalahan yang menurut saya tidak sebatas musiknya saja yang membodohi, akan tetapi ada kekuatan lain yang bergerak dibelakangnya. Kita perlu mengkaji ulang tentang budaya industri yang pernah digembor-gemborkan oleh para madzhab frankurt. Kajian mereka tentang industri budaya rasanya sangat pas bila diaplikasikan terhadap pembodohan musik yang terjadi dinegeri ini.

Industri budaya sejatinya tidak mengenal nilai guna melainkan hanya nilai tukar saja, perhatikan bahwa lagu-lagu sekarang yang begitu merantai melulu tentang cinta yang lebay sekali sangat banyak ditemukan. Para pemilik modal tahu mungkin selera masyarakat sekarang, animo masyarakat sangat baik sekali terhadap musik pop ini. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan bahwa seharusnya pemilik modal tersebut harus mampu memporsir perkembangan yang menjamur ini, jangan hanya sebatas ingin untung saja namun mereka harus memperhatikan keberlangsungan musik-musik asli/daerah kita yang semakin hari semakin tergerus……

Muhammad Adam Hussein, S.Pd mengatakan...

Kalo saya menanggapi hal ini, menjadi permasalahan yg serius apalagi bagi anak kecil ataupun anak muda karena bisa menjadi perbudakan seks, yang akhirnya menjadi sesuatu yang memang menjauhkan diri dari Islam, sedang dalam psikologi aja lagu mesum ini menjadi penyakit mental yang akut lambat laun, yang akhirnya kepribadian muslimnya hilang dari jiwanya.

Nah, mohon dukungannya, insya Allah ingin membuat buku Awas Bahaya Lagu Mesum mohon do'anya yah?

http://www.adamsains.us/2011/07/daftar-isi-blog.html

Unknown mengatakan...

Ini gan.. Hal positif dari pemuda Indonesia
http://akusayangindonesia.com/2013/12/05/ledakan-pemuda/

Posting Komentar

 

Sahabat

Mari Bergabung

Sumbangkan pemikiran kalain, bergabung menjadi kontributor Pemuda Indonesia. Jika anda berminat, silahkan baca cara bergabung dengan kami disini. Terimakasih.

Login

Klik Disini untuk Login ke Blogspot

Indonesiaku Indonesiamu

Indonesiaku Indonesiamu
Bangga menjadi anak Indonesia
© Pemuda Indonesia Template Copyright by Pemuda Indonesia | PEMUDA INDONESIA | There's will be no Pain