Indonesia 65 Tahun Yang Lalu

Hari ini, diambang 65 tahun peringatan dikukuhkannya Indonesia sebagai Negara mandiri yang terbebas dari penjajahan kolonial dan negara lainnya, ya, hari ini kita akan memperingati Kemerdekaan kita atas penjajahan yang nyata terlihat kasat mata, tapi apakah benar kita sudah merdeka dari segala sesuatunya? Apakah kita benar-benar telah merdeka dari pengaruh dunia luar? Lepas dari jajahan ekonomi dan eksploitasi kekayaan alam? Lepas dari kebodohan dan pembodohan? Lepas dari kemiskinan dan ketidakmampuan? Lepas dari ketidak perdulian sesama dan pengkastaan? Belum dan tidak, sepenuhnya beberapa pemuda yang berpikiran sama dengan saya merasa kita benar-benar tidak Merdeka sama sekali.

Kenyataannya, alam Indonesia tidak dikelola oleh anak-anak bangsa ini, hanya dijadikan buruh dan pekerja didalamnya, penguasanya tetap dari dunia luar Indonesia, anda bisa lihat, Freeport Indonesia, namanya saja yang menggunakan Indonesia sebagai tameng, agar masyarakat benar-benar terbodohi bahwa pertambangan besar itu milik warga Indonesia, pengahncuran alam yang tidak segan-segan, lalu apa retribusi mereka untuk negara kita? Menciptakan lapangan pekerjaan? Lalu kenapa tidak pemerintah saja yang mengelola tambang terbesar ketiga didunia ini? Kenapa harus mereka? Negara mendapat berapa persen? Hanya sekelumit dari hasil alam yang seharusnya benar-benar dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia terutama Papua dimana sebagai tempat berdirinya dan dieksploitasi alamnya.

Belum lagi pengaruh-pengaruh budaya barat yang sangat membodohi sang terbodohi, ya, terutama kaum kita, kaum muda yang hanya bisa menjadikan kebudayaan-kebudayaan luar sebagai racun untuk Indonesia. Lihat saja mereka, yang benar-benar menikmati kebudayaan itu, pernahkah terpikir untuk sedikit berpikir kedepan, akan makan apa anak cucu kita nanti dari tanah kita ini? Pengkastaan yang sangat menjijikkan. Ujung dari semua ini hanya akan memperparah kesenjangan sosial saja, menambah ketidakpedulian antar sesama rakyat Indonesia.

Bagaimana dengan kependidikan di Indonesia? Masih sangat kurang dan curang, saat ini, pendidikan sepertinya hanya bagi mereka yang mampu membayar. Berapa uang yang kita butuhkan untuk bisa masuk dalam perguruan-perguruan tinggi negeri? Dan sayangnya, banyak mahasiswa Indonesia yang rela mengeluarkan uang yang tidak ada dalam anggaran untuk dapat masuk kedalam perguruan tinggi negeri, untuk apa ijazah tinggi jika hanya hasil dari mencuri? Yang tidak mampu membayar tidak mendapatkan pendidikan, hanya yang beruang yang mendapatkan ijazah tinggi, membeli skripsi, membeli nilai, mau jadi apa indonesia ini jika dipimpin lulusan pencuri seperti ini?

Merdeka, merdekalah kita, merdekakan kita dari budaya tidak beradab seperti ini, dimana uang lebih mampu berbicara dibandingkan dengan kecerdasan. Saya membayangkan, mereka sang pembangun negeri ini merindukan pemuda-pemuda mereka yang tanpa pamrih mensejahterakan Negara ini.

Ilustrasi

4 comments:

Lightlide mengatakan...

1 jam menuju Indonesia yang baru
MERDEKA

Ervyn mengatakan...

Belum ada Indonesia Baru, nyatakan saja besok dan esok lusa masih akan sama saja... Haha...

Lightlide mengatakan...

pesimisss~!!!!
Ervyn tidak seperti anak bangsa =_="

Ervyn mengatakan...

Bukannya pesimis, tapi dilihat dari hemat saya(ekhem) kalu masih seperti ini terus dan tidak ada perubahan sama sekali ya tetap saja stagnan... =="

Posting Komentar

 

Sahabat

Mari Bergabung

Sumbangkan pemikiran kalain, bergabung menjadi kontributor Pemuda Indonesia. Jika anda berminat, silahkan baca cara bergabung dengan kami disini. Terimakasih.

Login

Klik Disini untuk Login ke Blogspot

Indonesiaku Indonesiamu

Indonesiaku Indonesiamu
Bangga menjadi anak Indonesia
© Pemuda Indonesia Template Copyright by Pemuda Indonesia | PEMUDA INDONESIA | There's will be no Pain