Zaman sudah makin maju, segala teknologi tinggi, barang-barang pelengkap dan pemudah kehidupan semakin banyak dalam bentuk yang menarik, menyebabkan semakin menjamurnya sikap hedonisme. Masalahnya, PERLUKAH?
Kita wajib bersyukur dilahirkan dalam keluarga yang berkecukupan sehingga masih bisa membuka internet, baik di rumah maupun di warnet, tetapi bayangkanlah anak2 jalanan yang tidak seberuntung kita, setiap hari mereka mengemis, berjualan makanan keccil, minuman ringan, berkeringat di bawah terik matahari untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan untuk memenuhi keinginan mereka yang cukup murah.
Bagaimana dengan anak yang dilahirkan dari keluarga berkecukupan? Jujur saya miris melihat kelakuan anak berduit sekarang, mereka mengeluarkan uang dengan jumlah cukup banyak hanya untuk beberapa hal kecil.
untuk apa anak2 kaya itu membeli barang bermerek dengan harga jutaan jika mereka tak mampu merawatnya? untuk apa mereka membeli gadget canggih meskipun mereka tidak menggunakan semua fiturnya? untuk gaya? kerenkah jika anda memegang gadget canggih hasil mengemis ke orang tua anda? tidak keren, itu MEMALUKAN.
Orang2 yang boros, manja, suka berbelanja. mereka senang dengan bertambahnya jumlah mall di kotanya, dan kurang perduli dengan semakin luasnya hutan gundul di Indoneia, ironis!
Hei sadarlah anak muda Indonesia, kita tak begitu membutuhkan benda benda canggih itu, yang Indonesia butukan saat ini adalah kebersamaan untuk membangun bangsa yang lebih maju, maju dalam ekonomi, politik, pendidikan, bukan maju dalam peringakat konsumen terbanyak.
Menghargai Uang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
7 comments:
Saya dan seluruh warga Boyolali dan sekitarnya (Tentu saja yang sependapat) menyukai artikel ini.
kalo megang gadget canggih hasil menang judi gimana bang
hehehehehehe
warga Pekalongan-Batang yg sependapat menyukai ini...
@Pangeran
anda harus bagi2 hasil.. hahahh
ngarep ... =='
Hancurkan Formalitas..... =="
legalkan judi ... !!!
Bunuh yang diatas saya... Wkwkwk...
Posting Komentar