Jauh Kesana

Tadi, saya melihat seorang anak kecil sedang memandikan adiknya, betapa senangnya mereka, sepertinya tanpa ada beban pikiran yang selama ini masih mengganggu kita dan generasi kita ini. Mereka, menikmati masa kecil yang sangat menyenangkan, yang nanti akan terlupa karena terbebani pikiran-pikiran kehidupan, semakin mahalnya pangan dan kebutuhan yang mungkin bukan lagi hal yang murah. Mereka, adik-adik kita, anak-anak kita nanti dan bahkan cucu-cucu kita nanti, apakah harus menanggung semua perbuatan kita dimasa ini? Mereka tidak mampu memilih, untuk hidup menanggung apa yang tidak mereka perbuat atau mati kelaparan.
Kita adalah penyebab mereka, kita tidak bisa mengelak bahwa kita adalah akar dari kehidupan mereka kelak. Kita, saat ini, sedang apa? Generasi kita ini sepertinya sudah sangat bobrok, bagaimana dengan mereka kelak?

Indonesia dan korupsi, sudah menjadi sepasang kekasih sepertinya. Kenapa tak hukum mati saja para koruptor-koruptor itu, menyalahi HAM kah menghukum mati para tikus busuk ini? Ya. Tapi apakah kita tersadar akan berapa banyak orang mati kelaparan karena korupsi yang terus dilakukan koruptor-koruptor itu? Uang rakyat untuk kesejahteraan rakyat, bukan kesejahteraan satu orang saja, percuma mereka dibayar mahal jika masih mengais sebongkah emas besar untuk rakyatnya. Atau, tidak perlu dipenjara, itu terlalu kejam, bagaimana jika sita semua harta dan benda koruptor-koruptor itu, lalu biarkan dia hidup dialam bebas, apa yang mereka bisa lakukan? biarkan dia mengemis dijalan-jalan, biarkan dia mati kelaparan, persetan dengan kemanusiaan untuk manusia hewan seperti mereka. JIka hanya dipenjara, mereka akan berlenggang seperti menginap di hotel bintang lima, setelah bebas, mereka masih bisa menikmati hasil korupsi mereka, ah, sangat manusiawi sekali indonesia ini, membiarkan yang kaya tetap kaya meski dengan cara yang busuk, membiarkan kemiskinan semakin merajalela karena ulah sang kaya, sangat bijaksana.

5 comments:

Lightlide mengatakan...

jangan dihukum mati..
kenapa gak koruptor2 itu di asingkan saja ke daerah kumuh, supaya mereka lihat, banyak rakyat kita yang hidup tak layak. Supaya mereka merasakan, bagaimana kehidupan yang serba kekurangan.
ini juga sebagai sindiran, mengapa masih ada saja daerah kumuh di Indonesia?

insomnia infected mengatakan...

permisi...numpang lewat ya chuy ^^
hukuman mati jelas melanggar HAM, hak utk hidup adalah hak yang paling azasi (no 1),karena gak ada manusia yang berhak mencabut nyawa manusia lainnya walaupun orang tsb terbukti emang bener2 sucks dan bersalah.
hukuman mati difungsikan utk membuat efek jera, tapi kan ada cara lain utk membuat efek ini, misalnya dgn cara membuat si koruptor malu dan bangkrut seumur hidup, mis:semua asetnya disita, rekening di beku kan, setelah keluar penjara gak diperbolehkan lagi bekerja di instansi2 pemerintah, membuat penjara khusus koruptor (di ekspos) yang dpt dilihat orang banyak, atau kalau mau yg lebih ekstrim di KTP nya ada tanda EK (Eks Koruptor)....kayak zaman orba dulu di KTP ada cap ET (Eks Tapol) bagi the "forsaken" people hahaha

hukuman mati tanpa adanya perbaikan sistem peradilan sama aja bullshit cth: banyaknya kasus korup di kejaksaan agung, mahkamah agung..kenken ne O.o??
selama di sistem pengadilannya masih banyak tikus2 yang jago manipulasi, maka bisa aja orang gak bersalah kena hukuman mati

Ervyn mengatakan...

Sama saja, Hak hidup masyarakat banyak dibanding dengan Hak hidup satu orang.... masalahnya efek jera ini harus benar2 dilakukan, jika di vonis mati tapi masih berkeliaran, manusia2 lainnya akan menyepelekan hukuman ini.

akudansampah mengatakan...

INDONESIAKU SAYANG INDONESIAKU.RAKYAT YANG TERGODOK MATAN DENGAN SIKA PEJABATNYA YANG JALANG

Unknown mengatakan...

Keren Bro Isinye ....

Posting Komentar

 

Sahabat

Mari Bergabung

Sumbangkan pemikiran kalain, bergabung menjadi kontributor Pemuda Indonesia. Jika anda berminat, silahkan baca cara bergabung dengan kami disini. Terimakasih.

Login

Klik Disini untuk Login ke Blogspot

Indonesiaku Indonesiamu

Indonesiaku Indonesiamu
Bangga menjadi anak Indonesia
© Pemuda Indonesia Template Copyright by Pemuda Indonesia | PEMUDA INDONESIA | There's will be no Pain