UN, Pengalaman Terindah Masa Sekolah

UN, Ujian Nasional, selama ini selalu jadi momok yang manakutkan bagi pelajar yang telah mencapai tingkat akhir di jenjangnya, baik SMA, SMP, maupun SD banyak yang merasa terberatkan oleh adanya UN, terutama pelajar SMA, semua perasaan terasa campur aduk menjadi satu (dirasakan juga oleh penulis yang baru aja lulus tadi siang =p).

Banyak masyarakat yang menolak UN, mereka menolak UN dengan alasan kagiatan belajar selama 3 tahun (untuk SMP dan SMA) dan 6 tahun (untuk SD) hanya ditentukan oleh beberapa hari saja, nah ini yang paling banya diproteskan orang, mereka merasa kebijakan pelaksanaan UN sangat tidak adil, dan bahkan muncul saran saran seperti agar penentuan kelulusan diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah, agar kelulusan dinilai dari kegiatan sehari hari di sekolah, atau dari ulangan harian di sekolah. Ya, intinya adalah menyerahkan kelulusan sepenuhnya kepada sekolah.

Menyerahkan kelulusan pada sekolah? bukankah justru akan menyebabkan ketidakjujuran semakin meningkat? setiap sekolah pasti ingin meluluskan semua muridnya, karena dengan siswa sekolah yang lulus 100%, sekolah itu akan dianggap sekolah yang baik di mata masyarakat, Dengan diadakan Ujian Nesional saja banyak sekolah yang melakukan kecurangan, apalagi bila kelulusan ditangan pihak sekolah? kualitas pendidikan di Indonesia-lah yang akan jadi taruhannya.

Yok kita pikirkan lagi, apabila menentukan kelulusan dari nilai nilai selama kegiatan belajar dan ulangan harian, tidaklah bijaksana. Mengapa? Sebabnya adalah karena nilai selama kegiatan belajar mengajar itu tidak akan maksimal, siswa tidak akan belajar dengan sungguh sungguh dalam kegiatan yang biasa dilakukan mereka setiap hari, bisa diliat aja, di Indonesia ini berapa banyak anak yang tidur saat pelajaran berlangsung? berapa anak yang asik main main sendiri saat guru mengajar? bahkan masih ada aja yang jajan atau makan saat guru menerangkan di depan =p
Sedangkan ketika ulangan harian atau ketika ujian semesteran tengah semester atau apalah, banyak sekali siswa yang curang, malas belajar, bikin contekan kecil di kertas, bawa hp ke ruang ujian, atau juga kegiatan iseng lainnya.

Liat sisi positif diadakannya UN :)
jika UN berperan dalam penentuan kelulusan siswa dan UN tidak dapat dicampur tangan oleh pihak sekolah masing masing seperti yang selama ini, bukankah banyak siswa yang belajar sungguh sungguh? banyak siswa yang mendadak rajin, komunikasi antara guru dan murid terjalin karena banyak murid yang tanya tanya pelajaran, kekompakan siswa sekelas meningkat gara gara kerja kelompok yang sering, walaupun ujung ujungnya waktu UN banyak yang mencontek, tapi usaha belajar yang mereka lakukan untuk persiapan UN bisa mereka kenang seumur hidup dan materi pembelajarannya akan terpahami dan berguna suatu saat nanti.

Bagi saya yang baru saja lulus ini, ada kebahagiaan yang teramat sangat ketika mendengar pengumuman bahwa saya lulus UN, teman teman bersorak, bagi yang ingin membuat kenang kenangan, kami mencoret coret seragam kami dengan spidol, menandatangani seragam teman teman (lebih baik sih disumbangkan atau buat adiknya kelak =p), atau mungkin membuat nazar? perasaan yang campur aduk ketika menunggu hasil pengumuman, dan akhirnya sangaaattt lega ketika dinyatakan lulus, dapatkah itu semua dinikmati jika UN ditiadakan?

hidup ini tidaklah berwarna jika jalan yang kau lewati adalah jalan aspal abu abu yang halus dan mulus dengan jalan yang lurus, bisakah kita menikmati berjalan di jalan setapak yang berbatu namun menyimpan banyak pengalaman menarik? Bagaimana bisa generasi muda Indonesia maju jika pendidikannya saja mengharapkan yang mudah?

Ayolah, manusia harus bersemangat dan berani,siap menghadapi segala tantangan, tidak mengharapkan hal yang mudah, perasaan puas karena melewati ujian yang "dianggap" menakutkan, sangatlah nikmat!

Dukung UN untuk Indonesia, majukan pendidikan generasi muda! Jangan menjadi pengecut dan membuat malu Garuda!